GEBUK PHK, Jakarta - Tim Hukum Buruh Karawang meminta Markas Besar Kepolisian Indonesia mencopot Kapolsek Teluk Jambe Subakir dan Kapolres Karawang, Jawa Barat.
Koordinator Tim Hukum koalisi Khamid Istakhori mengatakan, mereka bertanggungjawab atas tertembaknya dua buruh ketika unjuk rasa di Karawang, Senin (23/9). Menurutnya, kejadian itu melanggar profesionalitas kepolisian.
"Di dalam surat tanda terima laporan tadi adalah dugaan polisi tidak memberikan perlindungan, pengayoman dan tidak profesional dalam menjalankan tugas sehingga jatuh korban. Padahal aksi yang tidak begitu besar, tidak rusuh dan menggunakan senjata, harusnya masih bisa bersifat persuasif," ungkap Khamid Istakhori ketika dihubungi KBR68H.
Khamid Istakhori menambahkan, para buruh sudah melaporkan dugaan ketidakprofesionalan polisi itu pada divisi profesi dan pengamanan Kepolisian Indonesia.
Senin lalu, 150-an buruh berunjuk rasa di depan PT Fuji Seat Karawang. Para pekerja tengah menuntut perusahaan mematuhi keputusan Dinas Tenaga Kerja untuk mengangkat status karyawan kontrak menjadi tetap.
Para pekerja mendesak polisi menjatuhkan sanksi pada pelaku penembakan. Namun, polisi membubarkan paksa aksi itu dengan tembakan gas air mata.
Sumber
Koordinator Tim Hukum koalisi Khamid Istakhori mengatakan, mereka bertanggungjawab atas tertembaknya dua buruh ketika unjuk rasa di Karawang, Senin (23/9). Menurutnya, kejadian itu melanggar profesionalitas kepolisian.
"Di dalam surat tanda terima laporan tadi adalah dugaan polisi tidak memberikan perlindungan, pengayoman dan tidak profesional dalam menjalankan tugas sehingga jatuh korban. Padahal aksi yang tidak begitu besar, tidak rusuh dan menggunakan senjata, harusnya masih bisa bersifat persuasif," ungkap Khamid Istakhori ketika dihubungi KBR68H.
Khamid Istakhori menambahkan, para buruh sudah melaporkan dugaan ketidakprofesionalan polisi itu pada divisi profesi dan pengamanan Kepolisian Indonesia.
Senin lalu, 150-an buruh berunjuk rasa di depan PT Fuji Seat Karawang. Para pekerja tengah menuntut perusahaan mematuhi keputusan Dinas Tenaga Kerja untuk mengangkat status karyawan kontrak menjadi tetap.
Para pekerja mendesak polisi menjatuhkan sanksi pada pelaku penembakan. Namun, polisi membubarkan paksa aksi itu dengan tembakan gas air mata.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar