GEBUK PHK, Jakarta - Empat perusahaan di kawasan Jakarta Industri Estate Pulogadung (JIEP), Jakarta Timur, terancam ditutup.
Kepala Humas PT JIEP Achmad Maulizal menuturkan, penutupan ini terpaksa dilakukan oleh PT Winer 3, PT Hansol 1, PT Hansai 5, dan PT Olimpic, karena tidak mampu membayah upah para pekerjanya sesuai UMP DKI Jakarta, sebesar Rp 2,2 juta.
"Belum ditutup, tapi mereka sudah mengajukan penutupan pabrik langsung kepada Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) Jakarta Timur," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (19/8/2013).
"Mereka menilai kenaikan UMP itu tinggi sekali. Jadi mereka langsung lewat jalur Apindo dan Gubernur, tidak melalui JIEP," lanjutnya.
Maulizal menyebutkan, dirinya tidak mengetahui pasti apakah empat perusahaan itu akan pindah tempat ke luar Jakarta atau tidak.
"Soal itu sudah dibahas di forum komunikasi JIEP, mereka berencana buka di Jawa Barat, seperti Sukabumi atau Bekasi yang UMP-nya masih Rp 1,8 juta, tapi belum tahu juga," ujarnya.
Namun apapun pilihannya, Maulizal mengatakan, penutupan pabrik akan membuat sekurangnya 500 buruh di setiap satu perusahaan, yang akan kehilangan pekerjaan.
Ini berarti dari 4 perusahaan yang tutup maka akan ada sedikitnya 2000 buruh yang kehilangan pekerjaan.
Dan, katanya lagi, para buruh kemungkinan tidak mendapat pesangon, karena perusahaan akan menempuh jalur pailit.
"Kalau di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) tidak mungkin mampu bayar pesangon. Mungkin diberhentikan karena alasan pailit, jadi karyawan diberhentikan melalui jalur pailit atau sesuai perjanjian mereka sebelumnya," kata Maulizal. (sumber)
Kepala Humas PT JIEP Achmad Maulizal menuturkan, penutupan ini terpaksa dilakukan oleh PT Winer 3, PT Hansol 1, PT Hansai 5, dan PT Olimpic, karena tidak mampu membayah upah para pekerjanya sesuai UMP DKI Jakarta, sebesar Rp 2,2 juta.
"Belum ditutup, tapi mereka sudah mengajukan penutupan pabrik langsung kepada Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) Jakarta Timur," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (19/8/2013).
"Mereka menilai kenaikan UMP itu tinggi sekali. Jadi mereka langsung lewat jalur Apindo dan Gubernur, tidak melalui JIEP," lanjutnya.
Maulizal menyebutkan, dirinya tidak mengetahui pasti apakah empat perusahaan itu akan pindah tempat ke luar Jakarta atau tidak.
"Soal itu sudah dibahas di forum komunikasi JIEP, mereka berencana buka di Jawa Barat, seperti Sukabumi atau Bekasi yang UMP-nya masih Rp 1,8 juta, tapi belum tahu juga," ujarnya.
Namun apapun pilihannya, Maulizal mengatakan, penutupan pabrik akan membuat sekurangnya 500 buruh di setiap satu perusahaan, yang akan kehilangan pekerjaan.
Ini berarti dari 4 perusahaan yang tutup maka akan ada sedikitnya 2000 buruh yang kehilangan pekerjaan.
Dan, katanya lagi, para buruh kemungkinan tidak mendapat pesangon, karena perusahaan akan menempuh jalur pailit.
"Kalau di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) tidak mungkin mampu bayar pesangon. Mungkin diberhentikan karena alasan pailit, jadi karyawan diberhentikan melalui jalur pailit atau sesuai perjanjian mereka sebelumnya," kata Maulizal. (sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar